Selamat Datang Adik-adik Calon Mahassiswa Baru di Kota Daeng...Selamat Bergabung Bersama HIPPMAP-Makassar...

Rabu, 07 Januari 2009

PANTAREY (PERUBAHAN)

ditulis oleh Alan Latuamury

Tidak banyak orang yang suka dengan perubahan namun walau begitu perubahan tidak bisa dihindarkan, karena hakekatnya seperti itu bahwa kehidupan memang sangat syarat dengan berbagai perubahan, mulai dari perubahan pertumbuhan dari bay ke anak2, anak2 ke remaja, remaja ke dewasa dst, perubahan Pola fikir, ahlak, cara pandang, tingkat pendidikan dan pemahaman, Gaya hidup ( Life Style),


Pekerjaan, Sosial-Budaya, Agama, ekonomi, zaman/Era, Tahun dll. Allah Jalla Jalaluh sendiri menamakan dirinya dalam kitabullah Alquranul Karim bahwa AKULAH MASA, sehingga kita umat muslim dianjurkan untuk tidak menghardik/mengucapkan kata-kata kotor terhadap Masa, Banyak Ahli mencoba mendefenisikan berbagai perubahan menurut disiplin ilmu mereka untuk meraup popularitas, benefit, pengakuan dll apresiasi dan mereka menyimpulkan bahwa tak ada yang kekal didunia ini kecuali PERUBAHAN ( CHANGE). Kita sebagai makhluk akademis tentunya sangat sepakat yang namanya perubahan atau Change atau istilah Islamnya adalah Hijrah dalam arti luas itu penting, namun kita harus menelaah bahwa seberapa pentingnya nilai sebuah perubahan itu bagi kita, atau perubahan/change atau Hijrah seperti apakah yang kita inginkan, dalam konteks perubahan yang cocok (suitable) dengan jati diri, agama, budaya dan kepribadian kita ??

Setiap individu yang tidak menyiapkan & menyesuaikan dirinya untuk berubah maka akan digilas oleh perubahan itu sendiri, seperti itulah kata pamungkas ini sengaja digulirkan diera modernisasi & globalisasi ini. Perubahan dibuat seakan-akan memiliki makna esetoris & eksetoris yang dalam serta memiliki daya magnet yang kuat dalam mempengaruhi kualitas dan kauntitas kehidupan seseorang yang ingin maju atau setara dengan orang-orang tertentu, atau model zaman, life style (gaya hidup) seseorang atau suatu golongan atau sebuah negara yang sudah leading dalam perubahan itu. sehingga terkadang kita mengorbankan seluruh kehidupan pribadi, budaya, agama kita hanya untuk mendapat legitimasi sebagai human of change atau agar tidak dikatakan ketinggalan jaman atau bahasa gaulnya Jadul (jaman dulu) atau kuno . Perubahan atau apapun namanya didunia ini tentunya memiliki dua kutub atau dua sisi yang berbeda yakni kutub positif & negative sehingga banyak yang mendulang sukses dengan gemilang dalam mengartikan perubahan itu kedalam hidupnya dan tidak sedikit pula yang gagal memaknai arti dari perubahan itu bagi kehidupannya, terkadang kita salah kaprah & silau dengan adanya perubahan yang terjadi disekitar kita, dan ironisnya lagi tanpa dilandasi dengan tuntunan yang benar dan pemahaman yang baik, kita langsung mengadopsi berbagai perubahan tersebut sebagai sebuah perubahan dalam diri & lingkungan kita atau dalam arti kita mengambil peran sebagai bagian dalam sebuah perubahan tanpa memikirkan sisi mudharat & maslahatnya sehingga menyebabkan kita terjebak & tergelincir dalam sebuah lingkaran setan yang seakan akan tidak ada lagi asa & jalan keluar yang dapat kita tempuh. Kitalah yang menciptakan perubahan bukan perubahan yang menciptakan kita.

Setiap inidividu pada hakekatnya memiliki daya adaptasi yang luar biasa diciptakan oleh Allah Swt, dan ini merupakan suatu bukti kemaha besaran Allah Swt dalam menundukan setiap hasil penciptaanya kepada manusia, sehingga sudah selayaknya sebagai khalifatul ardi kita harus mensyukuri nikmat Allah itu dengan mendorong dan membawa sebuah perubahan yang positif & konstruktif dalam sebuah entitas kehidupan yang Islami. Islam tidak fobi terhadap perubahan apalagi mengganjal perubahan, itu sangat jauh dari Ruh Islam Justru islam sangat mendorong dan mendukung perubahan itu terjadi, kita tengok dalam sejarah Islam bahwa begitu gemilangnya Sumbangsi Islam masa Rasulullah Saw ditanah Arab dalam merubah Sosial-Culture bangsa arab dizaman Jahilia sampai pada pemerintahan para sahabat yang sukses membangun Peradaban Ilmu Pengetahuan di Dunia.

Para arifbillah kadang mengatakan bahwa mereka membenci dunia, sehingga dalam kehidupan mereka lebih ditekankan kepada hidup zuhud atau sederhana dimana kehidupan dunianya adalah semata sebagai sarana untuk mendekatkan dirinya kepada Allah Swt.

Tidak berbeda dengan kita, tentunya secara fitrah kita membutuhkan sebuah perubahan dalam realitas hidup dan kehidupan kita yang positif, benar dan lebih bermakna untuk dunia dan akhirat dari satu etape ke etape berikutnya.

Selaras dengan adanya pergantian tahun baru Hijriah 1429H ke 1430H, telah memberi makna lahir dan batin kepada kita untuk memulai sesuatu perubahan yang baru dalam prikehidupan kita baik sebagai individu, anggota masyarakat, maupun warga negara.

Tentunya tujuan dari perubahan yang kita inginkan adalah sebuah perubahan yang hakiki sesuai tuntunan dan ajaran Dinul Islam yang dapat mengantarkan kita kepada kemaslahatan dunia maupun akhirat ( fiddunia Hasanah wa fil Akhirati Hasanah).

Lantas siapakah yang harusnya kita jadikan Rulle Model atau teladan dalam memaknai setiap perubahan dalam kehidupan kita ??? jawabanya tak lain adalah Baginda Rasulullah Saw, mahluk teragung dan termulia yang pernah dimiliki oleh dunia ini.

Sesungguhnya, sebaik-baik suri teladan dalam masalah akhlaq adalah Nabi kita, Muhammad Shallallaahu 'alaihi wasallam. Pada diri beliau telah terkumpul segala sifat terpuji dan mulia, seperti lemah lembut, sabar, berani, tawadhu, dermawan, zuhud, memenuhi janji, menjaga amanah, menghormati tetangga, menunaikan hak-hak, dan lain sebagainya.
Sehingga, sangat pantaslah jika Allah menjadikannya sebagai imam para Nabi dan Rasul serta orang-orang yang bertaqwa.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman : Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu.(QS. Al-Ahzab : 21)


Diriwayatkan oleh Al-Imam Muslim Rahimahullah di dalam kitab shahih-nya (no.746) dari jalan Hisyam bin Amir Radhiyallaahu 'anhu, bahwa dia berkata : Wahai Ummul Mukminin, beritahukanlah kepadaku tentang akhlak Rasulullah?? ? Aisyah Radhiyallaahu 'anha berkata : Bukankah engkau membaca Al-Qur’an ?? Hisyam menjawab : Iya.! Kemudian, Aisyah Radhiyallaahu 'anha berkata : Akhlak beliau adalah Al-Qur’an.
Pembaca yang mulia, meskipun tulisan ini ringkas pembahasannya, akan tetapi, Insya Allah dapat memberi dorongan bagi kita untuk meneladani akhlak Rasulullah yang begitu mulia lagi terpuji.

Jadi apakah kita masih mau memilih suri teladan yang lain dalam memaknai perubahan hidup kita ??. marilah dengan kamalul yakin (keyakinan yang sempurnah) kita ikrarkan dalam sanubari kita bahwa satu-satunya teladan kita dalam mengarungi hidup ini adalah Baginda Rasulullah Saw, kita mulai dari sekarang, dari hal yang kecil dan dari diri kita sendiri seperti apa yang disampikann oleh KH. Abdullah Gymnastiar dalam setiap da’wahnya, tidak ada perubahan yang mustahil bagi kita yang terpenting dilandasi dengan kemauan yang kuat dan tetap istiqamah di jalan Allah.

Bisakah ite Malona laha leu Mahina looka owe nusa Makassar memberikan inspirasi yang baik kepada iteka waria, ka lahana, ka leua (saudari) mahina yang ada diPelauw ?? kami yakin, Insya Allah bisa.

Caranya berahlak dengan ahlak Rasulullah & putrinya Sayidah Fattima azahra:

1. Male mae ake songko hari-hari terutama eke Nusa Hatuhahai ( jika berada disana)
2. Male Mai Asa puru terutama Malona taha perlu Pasomi eka krn kita mau perubahan yg maslahat.
3. Malona/Laki2 Keura/Rambut tidak boleh gondrong, Leu mahina keura/Rambut harus panjang, Impunami Kabiria ( Ahutun huai)
4. Berpakaian yang baik & Pantas secara Islami terutama leu Mahina yg suka pakai yg ketat-ketat ( tirulah Sayiddah Fatimah ).
5. di Anjurkan Berkebaya saat hari-hari baik bagi leu Mahina dan bagi Malona Kata wallet, Lapu kurung & Lahatale
6. Tidak Boleh Mabuk-mabukan ( Terutama Malona) Berikan teladan yang baik sbg Mahasiswa.
7. Tidak Boleh Joget-jogetan dan Piknik ( ini budaya barat/westernisasi)
8. Berbicaralah yg baik-baik dan Islami ( tabolesa kai sui uria/ tidak boleh bergunjing )
9. Mai Rutu maningkamu Hatuhahai ( silaturrahim)
10. Belajar yang Rajin, banyak membaca dan Menulis………. Ehe pasomi emi iya mi kurie …. Tulis saja walaupun hanya satu kalimat. Tidak ada yg lahir dengan Ilmu Pengetahuan.
11. Banyak Bertanya terutama yang berkaitan dengan Agama & Titah Guruh Hatuahahai
12. Jangan takut mengatakan yang salah itu salah dan benar itu benar.
13. sabar & tawaduh ( rendah hati) bukan rendah diri.


Segala kebaikan dan niat yang baik akan mendapat ganjaran dari Allah Swt, sebagai amalan jariah kita, .. untuk kebaikan tidak ada yang sia-sia.

Penggalan Syair Hatuhaha :

PASANG FIKIRKAN TUAN DENGARKAN

AMAL YANG BAIK TUAN KERJAKAN

ADALAH HABAR DIDALAM FURQAN

DIDALAM SURGA TUAN DIMASUKAN

Moga tulisan ini bermakna dan bermanfaat bagi saya pribadi dan generasi Muda Hatuhaha. Allahu a’lam Bissawab !

Mohon maaf bila ada yang kurang berkenaan.

Billahi Taufiq Walhidayah Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Lan Latuamury, Marawole, Maralessy

Pemerhati Titah Guruh Hatuhaha

0 komentar:

 
© Copyright by HIPPMAP Online  |  Template by Blogspot tutorial