Selamat Datang Adik-adik Calon Mahassiswa Baru di Kota Daeng...Selamat Bergabung Bersama HIPPMAP-Makassar...

Kamis, 14 Agustus 2008

Masa Liburan, Masa Pulang Kampung dan Rusaknya Kampung Kita

ditulis oleh administrator

Menjelang Ramadhan, hampir semua kampus di kota Makassar sudah rehat aktivitas akademiknya. Saatnya liburan tiba. Oleh mahasiswa, momen ini dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas, utamanya pulang kampung. Tak ketinggalan pula oleh mahasiswa Pelauw. Ini adalah saat yang menyenangkan. Siapa yang tidak mau kembali ke rumahnya bersistatap, merasakan kehangatan bersilaturahmi dengan keluarga, sahabat dan setiap orang yang disayanginya? Apalagi kalau saat-saat seperti ini lama baru bisa dinikmati. Waktu kuliah yang berbulan-bulan, mungkin siapa saja bisa merasakan kejenuhan dengan aktivitasnya yang sibuk. Sebab yang namanya rutinitas itu biasanya membosankan untuk hal-hal tertentu. Nah, tulisan kali ini ingin mengangkat fenomena pulang kampung yang selalu dilakukan oleh mahasiswa Pelauw ketika liburan tiba dan bagaimana ekses negatif destruktif yang timbul darinya terkait dengan kondisi sosial masyarakat tempatnya disambangi.

Biasanya momen yang menarik untuk pulang kampung (pulkam) yaitu Ramadhan sekaligus lebaran idul fitri, yang didahului oleh tradisi Ziarah Makam Para "Wali Keramat", 'Pipi Hadji' alias lebaran idul Adha, lalu pulkam untuk perayaan tarian perang yang sakral Cakalele (ma'atennu) yang tiga tahunan sekali diadakan di negeri Pelauw, serta momen lainnya. Mahasiswa Pelauw yang bertebaran di beberapa kota di tanah air biasanya akan meluncur kalau momen itu tiba, apabila tidak ada halangan yang didera. Maka pada saat-saat seperti itulah negeri Pelauw akan kebanjiran para anak muda 'terdidik ' kebanggaannya. Mereka banyak sekali jumlahnya. Bisa dibayangkan mereka yang tersebar di kota-kota seperti Ambon, Tulehu, Masohi, Makassar, Yogya, Malang, Surabaya, Jakarta, Bandung dan lain-lain akan memenuhi kampungnya pada saat seperti itu dengan berbagai macam ekspresi tingkah laku masing-masing, baik yang positif membangun ataupun negatif merusak. Jumlah yang relatif besar ini sebenarnya suatu potensi sosial yang sayang sekali saat ini tidak bergerak atau diarahkan untuk kebaikan kampungnya. Informasi yang telah jamak terdengar bahwa mereka kebanyakan cenderung memosisikan diri sebagai objek sosial yang bisu dan buta memahami kondisi sosial masyarakatnya yang kemudian pada saat yang sama aktualisasi yang dilakukan cenderung mengarah kepada pengrusakan tanpa kesadaran terhadap nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Padahal sangat ironi melihat keadaan ini sebab mereka sebagai kelas mahasiswa, kaum menengah 'intelektual' semestinya mampu berpikir kritis, reflektif, analitis, universal dan sistematis untuk mencumbui realitas yang mengada di depan matanya. Mereka seharusnya bisa berperan sebagai agent of social control atau agent of social change, sebagai suatu bentuk pertanggungjawaban identitas kecendekiaannya kepada masyarakat, terlebih kepada pemilik segala wujud, Allah swt.

Semestinya banyaknya jumlah mahasiswa Pelauw bisa memberikan kontribusi yang positif bagi kebaikan sosial, bukan malah sebaliknya yang terjadi. Semakin banyaknya mahasiswa kita, semakin banyak pula agent of social destruction dan agent of social laknatullah. Masyarakat kita yang sedang 'sakit' oleh penyakit dekadensi moral, akhlak dan korupsi spiritual dan akidah diperparah oleh anak-anak mudanya sendiri. Sudah jatuh ketimpa tangga lalu tacigi asolet lagi. Menyedihkan untuk direnungkan. Hal ini turut disesali pula dengan sikap apatis atau tak peduli dari mereka yang telah berusia sepuh, para kuruhaji yang kurang tanggap merespon fakta ini. Padahal seharusnya mereka bisa berperan lebih untuk ini.

Liburan kali ini banyak yang pulang. Haruskah kebiasaan buruk itu terus dipraktikkan di kampung kita? Kalau jawabannya adalah 'emang gue pikirin', let's ajep-ajep sampe pagi...!, mungkin kita hanya bisa berharap akan kesadaran dari hati nurani masing-masing untuk yang mau pulang kampung. So, selamat jalan, selamat menikmati tamasya laut yang indah.


0 komentar:

 
© Copyright by HIPPMAP Online  |  Template by Blogspot tutorial